-->
  • Jelajahi

    Copyright © EnergiTransformasi.Id | Bertransformasi Bangun Negeri
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Indonesia-Vietnam Sepakati Kerjasama di Bidang Energi Baru Terbarukan

    Redaksi
    Kamis, 22 Desember 2022, 18:06 WIB Last Updated 2022-12-22T11:06:24Z

    Presiden RI Joko Widodo, saat pertemuan bilateral dengan pihak Presiden Republik Sosialis Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Desember 2022.


    ENERGITRANSFORMASI, JAKARTA – Energi Bersih yang saat ini disebut-sebut energy baru terbarukan menjadi sector yang terus digaungkan dalam pengadaan energy di sebuah Negara. Guna meningkatkan kerjasama antar Negara, Indonesia dengan Vietnam menyepakati kerjasama dalam energy bersih ini.

     

    Indonesia dengan Vietnam bukan sekali ini saja melakukan kerjasama. Sektor perdagangan, investasi telah disepakati dalam kerjasama yang selama ini dijalin. Bahkan, Indonesia baru-baru inipun diketahui melakukan kerjasama dalam rangka pengadaaan beras di tanah air yang berasal dari Vietnam.

     

    Saat pertemuan bilateral dengan pihak Presiden Republik Sosialis Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Desember 2022 menyatakan sambutan baiknya atas kerjasama energy serta sumber daya mineral.

    "Saya menyambut baik penandatanganan MoU kerja sama energi dan sumber daya mineral," ujar Presiden Jokowi.

     

    Lebih jauh Presiden mengungkapkan, bagaimana kerja sama yang dilakukan dapat mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari, tenaga hidrogen dan smart grid. Selain itu, Presiden juga menyambut rencana kolaborasi Vietnam dengan perusahaan BUMN dan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk pemasaran motor listrik gesit di Vietnam.

     

    "Indonesia Battery Corporation IBC untuk investasi pada pembuatan baterai IV dan PT Inka untuk pembelian komponen bus listrik," lanjutnya.

     

    Selain itu, kedua pemimpin negara juga sepakat meningkatkan konektivitas kedua negara. Jokowi mengatakan, arus lalu lintas barang dan wisatawan harus dikembalikan seperti masa pra pandemi. Rute penerbangan langsung antar pusat bisnis dan pariwisata di kedua negara pun juga perlu direvitalisasi.

     

    "Maskapai dari kedua negara diharapkan dapat memfinalisasi rencana rute penerbangan baru dari Danang ke Denpasar dan Ho Chi Minh-Jakarta, maupun penambahan rute penerbangan Jakarta-Ho Chi Minh City," kata Presiden.

    Presiden juga menyampaikan, dari pertemuan yang dilakukan, pembahasan  dalam rangka upaya peningkatan perdagangan kedua negara dan menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar US$15 miliar pada tahun 2028. “Saya meminta perhatian terhadap masih terhambatnya produk pertanian dan buah-buahan Indonesia untuk masuk ke pasar Vietnam,” ungkap Presiden.

     

    Presiden juga mengapresiasi pemerintah Vietnam yang telah memberikan kepercayaannya kepada perusahaan-perusahaan Indonesia sehingga dapat melakukan investasinya di Vietnam.

     

    “Saya juga mengapresiasi kepercayaan pemerintah Vietnam kepada perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Vietnam. Akumulasi investasi Indonesia di Vietnam mencapai lebih dari US$600 juta dalam 101 proyek,” ujar Presiden.

     

    Indonesia dan Vietnam menyepakati sejumlah nota kesepahaman dalam pertemuan bilateral tersebut. Tiga MoU tersebut yaitu mengenai kerja sama energi dan sumber daya mineral, kerja sama penanggulangan terorisme, dan kerja sama pemberantasan perdagangan ilegal narkotika.

     

    Terkait perundingan zona ekonomi eksklusif kedua negara yang telah dilakukan selama 12 tahun, akhirnya bisa diselesaikan. Terutama perundingan mengenai garis batas ZEE kedua negara berdasarkan UNCLOS 1982.


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini