-->
  • Jelajahi

    Copyright © EnergiTransformasi.Id | Bertransformasi Bangun Negeri
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Indonesia Tempat Menjanjikan untuk Investasi, Invest Island Harapkan Ini

    Redaksi
    Selasa, 24 Mei 2022, 07:58 WIB Last Updated 2023-01-13T10:47:01Z

    CEO dan Co Founder Invest Islands Kevin Deisser, bersama dengan koleganya di pameran properti di Jakarta.


    ENERGI TRANSFORMASI - Di tengah peluang pertumbuhan ekonomi, Indonesia memiliki harapan untuk mengundang investor untuk menginvestasikan bisnisnya di berbagai bidang, salah satunya di bidang pariwisata.Pergeseran kebijakan pemerintah Indonesia terkait pandemi Covid-19, telah membuka harapan baru bagi seluruh sektor, setelah tercabik-cabik oleh badai Covid-19 selama kurang lebih dua tahun. 


    Pariwisata selama ini menjadi sektor primadona dalam menyumbang devisa di tanah air. Yang mana, dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan devisa sektor pariwisata Indonesia di tahun 2022 ini, ditargetkan dapat meningkat hingga 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp24 miliar. 


    Terkait dengan investasi di sektor pariwisata, CEO dan Co Founder Invest Islands Kevin Deisser mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertumbuhan bisnis pariwisata yang cukup baik. Dengan adanya investor yang datang, akan memperbaiki ekosistem di tanah air, khususnya di daerah dan masyarakat di mana investasi dilakukan. 


    "Dengan adanya investasi, di situ pastinya akan ada kehidupan yang lebih layak dan lebih baik," ungkap Kevin, dalam sebuah kesempatan. 


    Lebih jauh, terkait dengan rencana project di tanah air, Kevin menjelaskan, pihaknya saat ini telah menginvestasikan bisnisnya dengan mengelola aset di wilayah Sumatera Barat berupa tanah, walaupun belum di kelola secara jauh. Namun begitu, pihaknya sedang fokus dalam pembangunan di wilayah Lombok, berupa resort dan villa. 


    "Kami ada tanah di Sumba. Tetapi sekarang cuma beli tanah saja, belum ada proyek definitif atau rencana membangun. Kami fokus dulu di Lombok Tengah, karena di Lombok, tim kami sudah berpengalaman, sudah bagus-bagus. Di sana sudah banyak koneksi dengan pemerintah daerah, banyak investor juga melihat Lombok," ungkapnya. 


    Terkait dengan keuntungan yang ditawarkan kepada pemerintah di Indonesia, khususnya pemerintah daerah dimana investasi yang dilakukan, Kevin memaparkan, pihaknya membawa banyak investasi dari luar negeri, sekitar 90 persen darin project yang dijalankannya. 


    "Saat ini yang telah kami lakukan di Lombok, kami bangun beberapa jalan di sana. Kadang-kadang jalan umum, tetapi kami kerjasama dengan pemerintah daerah. Walaupun kadang pemerintah juga mengatakan tahun depan 2 tahun, 3 tahun (akan membangun-red) lagi pasti akan dibangun. Tetapi kalau kami tidak punya waktu (agak lama), kami tetap yang kerjakan," paparnya. 


    Dia mencontohkan, project yang dikerjakan ada sekitar 200-300 meter jalan, masyarakat di Lombok bisa merasakan jalan-jalan baru yang dibangun oleh pihaknya. Selain jalan pun, Kevin mengungkapkan melalui Yayasan Invest Islands pihaknya juga membangun sekolah-sekolah yang diperuntukan bagi masyarakat sekitar. 


    "Mungkin satu kampung sudah dari dulu susah naik motor/mobil hampir tidak mungkin. Tetapi sekarang sekitar 2 bulan yang lalu, kami buat jalan yang baru untuk jalan umum. Pemerintah bilang, silakan kalau ingin bangun. Ini bagus untuk mereka dan ini bukan hanya untuk pemerintah, tetapi untuk masyarakat. Lewat Yayasan kami ada banyak proyek, kami punya sekolah dasar yang dibangun tiga tahun lalu. Rencana kami juga akan membangun sekolah internasional yang besar di proyek Mandalika," jelasnya. 


    "Ada banyak proyek untuk bantu ibu-ibu. Selain itu, kami juga ingin membantu permasalahan sampah plastik, dengan mendirikan bank sampah melalui daur ulang. Kami sudah buka satu bank sampah dan rencana akan banyak membuka bank sampah, dengan menghidupkan ekonomi sirkular di Lombok," lanjutnya. 


    Tata Peraturan Agar Dipermudah


    Terkait dengan tata peraturan bagi investor asing yang ingin berinvestasi di tanah air, Kevin mengatakan, saat ini tata peraturan di Indonesia masih sulit dirasakannya. Birokrasi yang ada masih dirasa perlu diperbaiki. Namun, kehadiran OSS sistem online, perizinan semakin membaik. Seperti halnya yang awalnya perizinan prosesnya mencapai lima minggu lebih, sekarang menjadi tiga minggu.


    "Dan negatif investment list untuk imvestasi, kini menjadi positive investment list. Artinya sekarang banyak sektor yang sudah terbuka untuk investor asing," imbuhnya. 


    Masih kata Kevin, jika ada tempat seperti Lombok, ekonomi Indonesia masa depannya akan jauh lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan banyak investor tertarik datang ke Indonesia untuk membuka bisnis, seperti bisnis properti, pariwisata dan sebagainya.


    "Mudah-mudahan kalau nanti ada presiden yang baru, tetap mau mempermudah aturan perizinan. Investasi bisa bertumbuh bagus, akan berimbas untuk negara Indonesia juga," tururnya. 


    Target di 2022


    Melalui bisnisnya di tanah air, Kevin berharap, semua unit Grand Melia yang saat ini menjadi produk bisnisnya, akan terjual sekitar 200 kamar. "Ada lebih dari 100 unit, karena sistem modelnya villa-villa, bukan hotel yang besar, serta suite di bukit dan suite di pantai. Targetnya semua akan terjual di tahun ini. Event di Jakarta (Indonesia) dan acara di Singapura, dan beberapa negara jadi target penjualan, " ungkapnya. 


    "Kalau Mandalika sekitar 115 unit rencananya terjual di tahun ini. Saat ini terjual sudah mencapai 15%. Akhir tahun Kami yakin akan bisa (terjual), karena tanahnya sudah dan ada beberapa investor yang sudah siap. Targetnya mudah-mudahan bisa mencapai 100 persen, karena kita ada sales di Bali, sales di sini (Jakarta) ada beberapa, saya juga mau ikut di Switzerland bulan Juni-Juli. Yakin di tahun ini bisa terjual semua," tegasnya. 


    Invest Islands mengusung konsep bisnis seperti Developer, walaupun saat ini Invest Islands turut menjadi pengembang di tengah proyek yang dimiliki. "Kami sebagai aset manajemen kalau Hotel sudah operasional. Sebelum operasional, kami pencari investor juga membangun sampai hotel bisa operasi," pungkasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini