-->
  • Jelajahi

    Copyright © EnergiTransformasi.Id | Bertransformasi Bangun Negeri
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Bermedsos Tak Dilarang, Namun Etika Perlu Diterapkan, Cerdas Menggunakan

    Redaksi
    Jumat, 20 Januari 2023, 10:03 WIB Last Updated 2023-01-20T03:03:48Z

    Kepala Magister Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Budi Luhur (UBL) Umaimah Wahid


    ENERGITRANSFORMASI, JAKARTA – Media Sosial (Medsos) menjadi sarana informasi yang saat ini digunakan oleh masyarakat milenial. Informasi dalam genggaman, sudah menjadi realisasi masyarakat urban saat ini. Generasi milenial sebagai generasi muda saat ini, banyak menyerap informasi yang berseliweran di jagad medsos hingga terlihat tak terkontrol.

     

    Mengamati perkembangan medsos saat ini, siapapun bisa menjadi narasumber ataupun pusat berita. Namun yang jadi pertanyaan, apakah berita yang disebar disebut sebagai berita hoax atau berita yang bisa dipertanggung jawabkan?


    Kepala Magister Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Budi Luhur (UBL) Umaimah Wahid, mengatakan harusnya bermedsos harus digunakan untuk hal-hal positif.


    “Memang kita tidak bisa mengerem atau malarang orang untuk bermedsos, siapapun itu, lembaga apapun atau partai politik apapun,” ujarnya di sela-sela launching pintar politik di Kampus Universitas Budi Luhur, beberapa waktu lalu.

     

    Namun demikian, sebagai pendidik di perguruan tinggi, dirinya berharap, dengan menyadari bangsa ini mempunyai dasar Pancasila, UUD, yang merupakan etika, filosofi sebagai identitas masyarakat Indonesia, dengan ditambah nilai-nilai kebudi luhuran, hal itu bisa diredam.

     

    “Di UBL ada larangan-larangan sebanyak 45 item, tidak boleh menfitnah, mencuri, bohong, membuat orang sengsara, dan lain-lain, harus jujur, cinta kasih, tolong menolong, kosekuensi logisnya adalah sebagai bentuk tanggung jawab bahwa politik itu harus beretika,” ungkapnya.


    “Oleh karena itu harusnya sosial media sekarang ini bisa digunakan dalam bentuk hal apapun. Bukan hanya dalam bidang politik semata, secara beretika. Karena kita juga memikirkan orang lain di lingkungan Negara, bangsa dan generasi penerus, karena mereka baca, belajar melalui menonton dan sebagainya, yang mana para milenial itu sumber informasinya melalui internet atau medsos,” papArnya.

     

    Dirinya menekankan, logisnya medsos sudah dijadikan generasi saat ini sebagai referensi mereka. Harusnya medsos diisi dengan hal-hal yang beretika dan berbudi luhur.

     

    “Kalau ada informasi yang seimbang, misalkan informasi positif, bisa menjadi alternatif. Sambil kita berharap medsos ini bisa digunakan secara pintar, untuk hal-hal yang berguna, jangan sampai kita masuk ke dalam Negara yang bermedsos paling banyak tetapi news fullness nya tidak masuk 10 besar Negara dunia,” katanya.


    “Kita tidak berharap itu. Seharusnya medsos ini bisa digunakan semaksimal mungkin untuk mencapai peradaban bangsa yang lebih bagus, melalui politik, pendidikan, sosial budaya dan lain-lain,” pungkasnya..

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini